Anggur, Mukjizat dan Kemuliaan
Sumber: MDC School

Kata Alkitab / 15 February 2011

Kalangan Sendiri

Anggur, Mukjizat dan Kemuliaan

Puji Astuti Official Writer
7966

Salah satu cara Tuhan menyatakan kasih-Nya adalah melalui mukjizat-Nya. Untuk itu, mari kita melihat mujizat pertama yang Yesus lakukan. Salah satu hal unik dari mukjizat pertama ini adalah Yesus melakukannya tidak di atas bukit, ataupun pada kerumunan orang di pasar, namun di sebuah pesta perkawinan di kota Kota Kana, Galilea. Yesus hadir disana bersama murid-murid-Nya dan juga Maria, ibu-Nya.

Saat itu pemilik rumah kehabisan anggur, jika ini dibiarkan terjadi maka sang tuan rumah akan mengalami krisis sosial karena dipermalukan di hadapan masyarakat. Pada masa itu, dan dalam budaya Yahudi, pernikahan dapat berlangsung selama beberapa hari bahkan satu minggu. Untuk itu tuan rumah bertanggung jawab untuk menyediakan makan dan minum untuk tamu-tamunya. Gagal mempersiapkan hal ini akan dapat berakibat buruk bagi reputasi tuan rumah. Untuk itu Maria meminta Yesus untuk menolong si tuan rumah walaupun dari jawaban Yesus saat itu Ia enggan untuk melakukan sesuatu. Namun Maria tetap percaya bahwa Anaknya, untuk itu ia berpesan pada pelayan untuk menuruti apapun yang Yesus perintahkan.

Baca juga : 
Soe, Kota Bersejarah Indonesia Tempat Mujizat Air Berubah Jadi Anggur. Ini Ceritanya...
Kirbat Baru Untuk Anggur

Apa yang terjadi selanjutnya sangat sederhana, tanpa huru-hara ataupun tepik sorak. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.

Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya.

Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." (Yohanes 2:7-10).

Dengan mukjizat yang sederhana itu, Yesus menyelamatkan wajah keluarga tersebut dari rasa malu. Dari tindakan Yesus tersebut ada sebuah pesan yang pasti: Yesus memiliki perhatian yang mendalam akan masalah pribadi dan keluarga seseorang, mulai dari yang sederhana hingga yang rumit, Ia memiliki jalan keluar.

Selain itu, Alkitab seringkali menggunakan anggur sebagai perlambang dari roh kudus. Anggur baru yang dari Yesus pasti lebih baik daripada anggur lama yang penuh dosa. Di ayat 11dituliskan dengan jelas bahwa maksud Yesus menyatakan kemuliaan-Nya adalah agar para murid-murid-Nya percaya.

Dari kisah diatas, ada tiga pelajaran yang bisa kita petik:

    Kadang-kadang Tuhan mengijinkan sesuatu “habis” untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Karena anggurnya habis, maka Yesus memiliki kesempatan untuk melakkan mukjizat. Jika saat ini Anda mengalami kehabisan sesuatu – uang, kasih, kesabaran,dll – jangan panik. Anda cukup berkata, “Tuhan saya kehabisan … (uang, kasih, kesabaran, dll), saya percaya Engkau ijinkan aku mengalami hal ini sehingga Engkau bisa menyatakan kemuliaan-Mu. Aku ijinkan Engkau untuk bekerja dalam hidupku.”


    Jika Anda mengalami kejutan dalam hidup Anda, ingatlah bahwa itu adalah kejutan untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Ingatlah bahwa Tuhan yang memegang kendali atas hidup Anda, Dia tidak pernah terlambat. Segala sesuatu indah pada waktunya Tuhan, percayalah kepada-Nya.

      Apa yang datang setelah Anda kehabisan sesuatu pasti lebih baik. Anggur yang habis di Kana itu mungkin adalah anggur yang baik, namun anggur yang berasal dari Yesus masih lebih baik dari anggur yang habis itu. Demikian juga yang akan terjadi dalam hidup Anda, apa yang Tuhan sediakan pastilah yang terbaik.

      Hari ini apa yang habis dalam hidup Anda? Kabar baiknya untuk Anda, Yesus menanti Anda datang kepada-Nya untuk meminta apa yang Anda butuhkan. Percayalah bahwa Tuhan sanggup menyediakan apapun yang Anda butuhkan saat ini.

      Adaptasi dari: The Glory of Living; Myles Munroe; Immanuel

      Halaman :
      1

      Ikuti Kami